loading=

Karhutla Makan Korban Jiwa. Ensungga Hangus Terbakar di Ladang Sendiri

Korban karhutla Ensungga yang meninggal dunia di kebunnya sendiri saat akan memadamkan api yang dibakarnya. Foto: susi

Sintang, BerkatnewsTV. Ensungga (69) warga Dusun Enceruan Hilir Desa Senangan Jaya Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang ditemukan sudah tak bernyawa ditengah ladang miliknya sendiri, Senin,(20/8) pukul 05.00 WIB.

Saat ditemukan kondisinya mengenaskan ,dengan luka bakar sekujur tubuhnya hingga hampir tidak dapat dikenali, kejadian tersebut bermula korban pamit kepada keluarganya untuk membakar lahanya pada Minggu,(19/8) pukul 11.00 wib.

Subag Paur Humas Polres Sintang Ipda Baryono mengungkapkan pihaknya mendapat laporan penemuan mayat di sebidang lahan bekas terbakar (api sudah padam).

Kejadian ini bermula pada Minggu (19/8) sekitar pukul 11.00 WIB, korban pamit berangkat ke kebun miliknya untuk memadamkan api yang dibakar hari sebelumnya namun belum juga padam. Ia pergi sendiri tanpa ditemani siapapun.

“Pihak keluarga panik karena hingga sore korban tidak pulang ke rumah. Akhirnya pihak keluarga dan masyarakat melakukan pencarian. Hingga hari Senin (20/8) sekitar pukul 05.00 WIB korban ditemukan di kebun miliknya dalam keadaan kondisi sekujur tubuh hangus terbakar. diduga korban terjebak kebakaran di kebun miliknya,” paparnya.

Kesimpulan sementara dari pihak Polres Sintang bahwa usia korban yang sudah senja dan fisik korban (berjalan sudah tertatih tatih) dugaan sementara korban tidak kuasa untuk menghindari api sehingga meninggal dunia di TKP.

Polisi sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara yang mengaikbatkan Ensungga menginggal dunia akibat karhutla

Kapolres Sintang melalui Paur Subbag Humas mengimbau kepada masyarakat agar dalam melakukan pembakaran lahan untuk lebih berhati – hati dan memperhatikan keselamatan diri dan orang lain disekitarnya.

“Bisa dengan cara bersama-sama secara bergilir/ berkelompok dan memperhatikan arah angin dan yang paling penting membuat jalur api/ pembatas agar tidak merembet ke perkebunan atau pemukiman yang bisa menimbulkan korban lebih banyak,” imbaunya.(sus)