Kapuas Hulu, BerkatnewsTV. Kerja berat dilakukan oleh penyuluh pertanian di Kapuas Hulu. Soalnya mereka harus menangani 3 hingga 5 desa dalam melakukan pembinaan. Padahal semestinya setiap desa harus memiliki satu penyuluh pertanian.
“Harusnya memang seperti itu, satu desa mesti satu penyuluh pertanian. Tapi kami tak bisa, karena tenaga penyuluh pertanian kami sangat banyak kurangnya,” kata Kasi Tata Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu, Abdul Samad, Selasa (31/7).
Samad mengatakan, saat ini jumlah penyuluh pertanian terus berkurang karena pensiun. Jika sebelumnya ada 143 penyuluh pertanian kini tinggal 140 orang saja.
Selama ini kata Samad, kinerja dari penyuluh pertanian selalu digenjot pihaknya, namun pihaknya juga kasihan terhadap tenaga penyuluh pertanian tersebut, terutama tenaga penyuluh pertanian yang berasal dari honor daerah dan tenaga harian lepas.
“Mereka ini hanya mengandalkan gaji saja untuk kesejahteraan mereka. Untuk penunjang fasilitas mereka sendiri masih sangat kurang. Sementara porsi kerja mereka dengan penyuluh pertanian yang PNS sama saja,” ungkapnya.
Lanjut Samad, pihaknya setiap tahun selalu menganggarkan dana sebesar Rp 500 ribu untuk semua tenaga penyuluh pertanian dalam menunjang kinerjanya. Namun anggaran sebesar itu tidaklah cukup mengingat beban kerja mereka juga berat.
“Seperti penyuluh pertanian yang bertugas di daerah perairan, ketika mereka mau melakukan pembinaan kepada masyarakat, dana Rp500 ribu sangat kecil. Biaya speed saja sudah berapa, belum lagi untuk mereka beli materi dan sebagainya,” ucapnya.(rel)