Sanggau, BerkatnewsTV. Sedikitnya 102 peserta mengikuti Kontes Durian Asli Kalbar yang digelar di lapangan Kantor Camat Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Jumat (27/7).
Hasilnya, varietas durian Noa memenangi kontes akhir tahun yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau itu.
Juara II diraih peserta atas nama Supriantin dan juara II diraih peserta Susanto.
“Juara I pak Muksim. Untuk durian ini warnanya sangat bagus agak orange, ketebalannya sangat tinggi, teksturnya lembut dan halus, rasanya manis pulen, kental, guruh dan terakhir wanginya mendekati sempurna,” Kata Dewan Juri, Karim Aristides ditemui usai mengumumkan pemenang.
Penemu durian pelangi Papua ini menyebut, dari kontes ini rasa duriannya manis pulen saja, manis kental. Kalau tahun sebelumnya, manis ada pahitnya.
“Tahun ini kita tidak dapat manis pahit. Rata-rata manis kental, manis gurih. Juara I, II dan II tidak ada manis pahit,” terang Karim.
Disinggung apakah durian yang meraih juara dalam kontes tahun ini berpelung ekspor? Menurut praktisi dan kolektor durian se-Indonesia ini, untuk ekspor ke negara-negara tertentu seperti Thailand, Jepang dan Korea masih bisa. Namun tidak untuk ekspor ke negara-negara besar.
“Tapi kalau untuk negara besar seperti China, Hongkong, Taiwan, itu tidak masuk. Dari segi rasa tidak masuk, dari segi warna, ketebalan, wanginya masuk. Manis pulen itu Thailand, Jepang, Korea, termasik Indonesia 80 persen maunya manis gurih,” kata Karim.
Ditemui di lokasi kontes, Karim mengaku sangat bangga dan tidak menyangka bisa menjadi pemenang di Kontes Durian Unggul Asli Kalbar tahun 2018.
“Sangat senang dan bangga, apalagi ini baru pertama kali saya iktu kontes dan langsung mendapat juara I,” ucapnya.
Muksim mengatakan, durian yang ia ikutsertakan dalam kontes ini bernama Noa dan berasal dari Desa Raut Muara, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
“Hanya ada satu pohon, sekarang sudah mau habis, biasanya kalau berbuah sampai 200. Umur pohon durian ini saya perkirakan sekitar 60 tahun,” katanya.
Rasa senang dan bangga juga disampaikan pemenang lainnya, yakni Supriantin. Pemenang kedua ini menamai duriannya dengan sebutan Kahan.
“Lumayan besar buahnya, tidak nyangka, alhamdulliah puji syukur bisa dapat juara,” ujarnya.
Supriantin mengaku sudah pernah mengikuti Kontes Durian serupa pada tahun 2016 lalu. Namun saat itu varietas durian yang diadunya tidak juara, “jenis duriannya berbeda dengan yang sata ikutsertakan dalam kontes tahun 2016. Kalau tahun ini, agak Orange warnanya, pohonnya punya sendiri dan hanya satu pohon. Kalau berbuah juga tidak terlalu banyak, sekitar 40 sampai 50 buah jak,” katanya.
Begitu juga dengan Susanto, pemenang ketiga ini juga mengungkapkan kegembiraannya. “Durian yang saya ikutkan kontes ini bernama durian Turok. Durian ini berasal dari Dusun Semeng, Desa Semanget. Pohon durian ini punya warisan, untuk keluarga besar jak. Setiap tahun berbuah dan warnanya kuning. Usia pohon duriannya sekitar 100 tahun,” tutup Susanto.
Untuk diketahui, Kontes Durian Unggul Asli Kalbar ini sudah yang kelima kali digelar di Kabupaten Sanggau. Dalam kontes ini, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan setempat mendatangkan tiga dewan juri masing-masing Karim Aristides, Tirto dari Surabaya dan Tamron dari Bangka. (dra)