Pontianak, BerkatnewsTV. Gadget tidak bisa dilepaskan dari masa perkembangan anak generasi zaman now.
Pasalnya, anak-anak yang lahir mulai tahun 2010, yang merupakan bagian dari generasi milenial sudah akrab dengan gadget sejak lahir.
Namun, akibat terlalu akrab dengan gadget sejak lahir inilah yang menyebabkan masalah. Kasus anak akibat kecanduan gadget kini sudah semakin parah.
Tidak hanya membuat anak tidak bisa lepas dari perangkat elektronik tersebut, namun juga menunjukkan perilaku agresif jika tidak diberikan izin memegang gadget.
Psikolog klinis RSJ Sui Bangkong, Patricia Elfira Rafini mengungkapkan sudah banyak orang tua yang datang ke psikolog menyampaikan keluhan kalau anaknya susah untuk diajak bicara. Bahkan untuk bersikap tenang saja sulit.
“Terus anak itu hanya fokus ke satu benda saja yaitu gadgetnya. Jadi banyak sekali persoalan-persoalan yang disebabkan oleh penggunaan gadget di usia dini,” ungkap Patricia.
Menurutnya, anak sudah diperkenankan untuk bermain gadget sejak usia tujuh tahun karena anak harus mengenal lebih dulu mengenai penggunaan media sosial atau game dan itu tidak masalah akan tetapi tetap dengan pengawasan orang tua.
“Tapi kalau dibawah tujuh tahun itu tidak diperkenankan karena kecenderungannya banyak ditemukan masalah pada anak khususnya emosi dan perilaku mereka itu justru terjadi karena disebabkan oleh penggunaan gadget,” tambahnya.
Oleh karena itu, psikolog cantik yang juga runner up I Putri Gawai Dayak 2016 ini pun menekankan bahwa orang tua harus aktif mengajak anak-anak bermain diluar, seperti mengajak ke taman bermain.
“Kebetulan kan di Pontianak sudah banyak taman-taman yang bagus seperti Taman A Yani. Nah itu bisa dipergunakan atau dimanfaatkan untuk mengajak anak-anak bermain jadi anak-anak tidak terfokus lagi pada gadget. Itu tips yang paling mudah untuk dilakukan sebenarnya,” ujarnya.
Ia pun kembali mengingatkan perhatian dari orang tua terhadap anak itu sangat penting dalam tahapan perkembangan anak.
“Karena kalau misalnya mereka luput dari perhatian orang tua maka akan banyak sekali timbul masalah-masalah, salah satunya emosi, mudah marah, mudah ngambek, bahkan cenderung menuntut,” pungkasnya. (riz)
